"I Hate Monday", kata-kata ini sering sekali kita dengar manakala weekend telah hampir berakhir. Bagi sebagian besar orang hari Senin bak "neraka". Hari Senin bagi orang kantoran bisa berarti "kumpulan berkas-berkas file yang menumpuk di meja kerja yang harus diselesaikan sebelum deadline". Namun tahukah anda asal mula kata "I Hate Monday"?
Penyakit "Hari Senin" atau Monday Disease pada jaman dahulu umumnya menimpa para pekerja penyortir wool (bulu domba). Para pekerja ini ternyata banyak yang telah mengidap alergi akibat bulu domba, dan setiap mereka harus kembali bekerja setelah liburan yaitu pada hari Senin, sebagian besar dari mereka akan mendapatkan serangan asma. Kondisi ini menjadi tekanan tersendiri yang dihadapi oleh para pekerja sehingga muncul perasaan benci terhadap hari Senin. Karena benci untuk menghadapi hari Senin, maka banyak dari mereka yang mengumpat "I Hate Monday!".
Pada masa kini, penyakit hari Senin masih banyak ditemui di kalangan pekerja. Sebuah studi menyebutkan jika gejala stress seringkali muncul di kalangan pekerja kantoran pada hari Senin sekitar pukul 08.00-09.00 pagi. Yang lebih mengkhawatirkan sekitar jam tersebut serangan jantung di kantor atau di tempat kerja pun mengalami peningkatan. Namun tentu saja jenis dan tingkat stress yang dialami tidak lagi sama dengan pekerja wool pada jaman dulu, kini beberapa faktornya bisa disebabkan oleh tidak ada kepuasan dalam bekerja, merasa tidak berbahagia, atau merasa bekerja sebagai beban. Perasaan negatif semacam ini memicu berbagai rasa tertekan, frustasi, konflik dan rasa krisis dalam diri yang memicu munculnya serangan jantung spesifik pada hari Senin.
Penyakit "Hari Senin" atau Monday Disease pada jaman dahulu umumnya menimpa para pekerja penyortir wool (bulu domba). Para pekerja ini ternyata banyak yang telah mengidap alergi akibat bulu domba, dan setiap mereka harus kembali bekerja setelah liburan yaitu pada hari Senin, sebagian besar dari mereka akan mendapatkan serangan asma. Kondisi ini menjadi tekanan tersendiri yang dihadapi oleh para pekerja sehingga muncul perasaan benci terhadap hari Senin. Karena benci untuk menghadapi hari Senin, maka banyak dari mereka yang mengumpat "I Hate Monday!".
Pada masa kini, penyakit hari Senin masih banyak ditemui di kalangan pekerja. Sebuah studi menyebutkan jika gejala stress seringkali muncul di kalangan pekerja kantoran pada hari Senin sekitar pukul 08.00-09.00 pagi. Yang lebih mengkhawatirkan sekitar jam tersebut serangan jantung di kantor atau di tempat kerja pun mengalami peningkatan. Namun tentu saja jenis dan tingkat stress yang dialami tidak lagi sama dengan pekerja wool pada jaman dulu, kini beberapa faktornya bisa disebabkan oleh tidak ada kepuasan dalam bekerja, merasa tidak berbahagia, atau merasa bekerja sebagai beban. Perasaan negatif semacam ini memicu berbagai rasa tertekan, frustasi, konflik dan rasa krisis dalam diri yang memicu munculnya serangan jantung spesifik pada hari Senin.
Rasa malas saat hadapi hari Senin
ternyata bisa dihilangkan dengan melakukan kebiasaan sehat. Seperti yang
dikutip dari Times of India, berikut ini empat cara sehat agar Anda
siap hadapi hari Senin.
1. Biasakan naik tangga
Jika
biasanya Anda menggunakan lift, cobalah untuk menggunakan tangga.
Olahraga sederhana bisa bantu membangkitkan mood dan mengurangi
kegelisahan. Tapi jangan terlalu berlebihan, Anda tidak mau kan baju
kerja basah karena keringat? Jika Anda bekerja di lantai 5, naiklah
tangga hingga lantai 3 kemudian naik dengan lift. Seperti yang dikutip
dari British Journal of Sports Medicine, daripada menggunakan lift atau
eskalator, naik tangga selama lima menit saat istiahat atau memilih
untuk berjalan kaki sama pentingnya dengan berolahraga.
2. Berjalan-jalan diantara jam kerja
Hasil
penelitian National Health and Nutrition Examination pada tahun 2003
mengungkapkan bahwa memiliki waktu istirahat yang rutin diantara waktu
bekerja perlu dipraktekan karena baik untuk menyegarkan pikiran. Selain
itu, BBC juga melaporkan berjalan di taman atau membeli camilan di toko
depan kantor tidak akan mengurangi produktivitas bekerja seseorang.
Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita yang gemar berjalan selama 10
menit tiap harinya, terbukti mendapatkan enerji 18 persen lebih banyak
dari rekan kerja mereka yang tidak pernah beranjak dari meja kerjanya.
3. Terkena sinar matahari
Mulai
sekarang tak ada lagi alasan menghindari sinar matahari yang ternyata
kaya akan manfaat. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal
'Environmental Science Technology', orang yang terkena paparan sinar
matahari secara rutin memiliki mood positif dan rasa percaya diri yang
tinggi.
4. Banyak minum air putih
Menurut
Woodson Merrell, MD, Executive director dari Continuum Center di Beth
Israel Medical Center, New York City mengungkapkan bahwa banyak orang
yang mengeluh karena mood yang buruk dan kelelahan sebenarnya menderita
dehidrasi. Kurangnya asupan mineral dalam tubuh juga menyebabkan
meningkatnya tekanan darah Anda, penyimpangan memori dan kurangnya
konsentrasi. [wolipop.com]
1 comments:
Good
Post a Comment