Friday, May 27, 2011

PSMS Medan Dibubarkan

Berita mengejutkan datang dari klub berjuluk Ayam Kinantan ini. PSMS, yang berdiri sejak 1950, terhitung mulai Rabu, 25 Mei 2011, pukul 20.00 WIB, akan bubar. Manajemen PSMS membubarkan seluruh ofisial klub dan seluruh pemain.

Sebelum putusan disampaikan secara resmi, terlihat seluruh ofisial klub beserta seluruh pemain mengadakan pertemuan tertutup. Berdasar pengamatan Tempo, pertemuan tadi malam itu dipimpin Manajer PSMS, Idris dan juga Sekretaris Umum PSMS. Hadir seluruh pemain inti dan pemain cadangan yang dipanggil dari kamar asrama mereka di lantai dua, di antaranya Gaston Castano. Pertemuan yang memakan waktu sekitar 40 menit itu berlangsung hening.

“Sejak pukul 20.00 WIB, kami menyatakan manajer, pelatih dan seluruh pemain PSMS, dibubarkan. Soal bayaran pemain tidak ada penunggakkan,” kata Idris didampingi pelatih PSMS, Suharto Hadi. Dengan putusan itu, beberapa pemain mulai meninggalkan markas PSMS. Gaston Castano langsung menaiki mobil Avanza dan pergi meninggalkan markas.
Keputusan itu, kata Idris, diambil guna memperbaiki PSMS pada musim berikutnya. Di bulan Juli atau Agustus mendatang, Idris melanjutkan, pengurus PSMS yang diketuai Dzulmi Eldi --Wakil Wali Kota Medan-- akan membentuk ofisial baru untuk klub serta perekrutan pemain baru. “Kepada kawan-kawan yang punya rekomendasi pemain sepak bola asal Sumut, bisa rekomendasikan kepada kami,” sebut Idris.

Soal dana, Idris mengaku, selama mengikuti kompetisi 2010-2011 di Divisi Utama, klub tersebut cukup kewalahan dalam mentalangi anggaran. “Jujur saja, PSMS hanya mendapatkan Rp 7 miliar dari APBD. Selama musim ini kami membutuhkan Rp 11 miliar, Rp 4 miliar dicari pengurus dari berbagai sponsor,” katanya.

Musim mendatang, Idris berharap adanya sponsor yang akan menalangi dana operasional PSMS nanti. Hal itu, diakui Idris, lantaran PSMS tidak lagi disokong oleh APBD Kota Medan. “Dan kalau bisa, PSSI membagi zona pertandingan (berdasarkan) wilayah, ini agar lebih hemat biaya,” ujar Idris.

Soal pendapatan karcis, tiap PSMS berlaga di kandang, Stadion Teladan, tidak dapat diharapkan. “Kalau lawannya bagus, penjualan tiket bisa mencapai Rp 100 juta, tapi masuk ke PSMS hanya separuhnya. Sisanya dibagi ke petugas,” kata Idrus. [tempointeraktif.com]

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...